Surat pembatal event.ist
JAKARTA — Pengurus Daerah MAVI (Mantan Atlet Voli Indonesia) mengungkapkan kekecewaan mendalam atas pembatalan mendadak event bola voli yang telah direncanakan secara matang. Event tersebut sejatinya menjadi ajang motivasi dan pencarian bibit unggul atlet muda, namun terpaksa dibatalkan oleh panitia pelaksana (panpel) Jakarta dengan alasan yang dinilai kurang dapat diterima.
"Alasan yang diberikan terkesan klasik dan mengecewakan, terutama bagi para atlet muda yang sudah memiliki semangat tinggi untuk meraih prestasi," ujar Wakil Ketua Paryono didampingi Koordinator Publikasi Media MAVI, Rianto SH MH, dalam keterangannya, Selasa (3/9/2025).
Menurutnya, para atlet muda yang telah dipersiapkan dalam waktu cukup lama merasa sangat dirugikan. Mereka kehilangan kesempatan berharga untuk tampil dan menunjukkan kemampuan mereka di hadapan publik serta jajaran pembina olahraga voli nasional.
“Panpel Jakarta yang kami kira solid dan profesional ternyata jauh dari harapan. Ini momen yang seharusnya bisa membangkitkan semangat atlet dan membuktikan bahwa MAVI mampu berkarya nyata,” ujarnya.
Lebih lanjut, menegaskan bahwa MAVI berkomitmen penuh untuk mendukung PBVSI sebagai induk resmi olahraga bola voli di Indonesia. MAVI, yang terdiri dari para mantan atlet nasional, memiliki visi besar dalam membina atlet dan mendorong kemajuan olahraga voli di Tanah Air.
“Kami punya tanggung jawab moral untuk mencetak atlet berprestasi, bukan hanya untuk daerah, tapi juga untuk mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Ketua Umum MAVI turut merasakan kekecewaan yang sama atas dibatalkannya event tersebut. “Kami doakan Ibu Ketum senantiasa sehat dan tetap semangat untuk memperjuangkan dunia voli Indonesia,” katanya.
MAVI berharap ke depan tidak ada lagi pembatalan sepihak atas kegiatan-kegiatan strategis yang dapat berdampak besar pada semangat dan perkembangan atlet muda. Sinergi antara organisasi pembina dan penyelenggara acara dinilai penting untuk mendukung masa depan olahraga Indonesia.
Red