Rapimpurnas KNPI 2025, Depipus WKI Dukung Pemisahan Nomenklatur Antara Pemuda & Oahraga

Nas - Jumat, 04 Juli 2025 06:13 WIB
Rapimpurnas KNPI 2025, Depipus WKI Dukung Pemisahan Nomenklatur Antara Pemuda & Oahraga

Kalteng -Munculnya gagasan pemisahan nomenklatur antara “pemuda” dan “olahraga” dalam struktur Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam Rapat Pimpinan Paripurna Nasional (Rapimpurnas) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang diselenggarakan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (03/07/2025) mendapat dukungan seluruh Organisasi Kepemudaan( OKP) tingkat nasional. 

Selain bertujuan agar terfokus, berdasarkan kajian tentang pentingnya pemisahan nomenklatur antara “pemuda” dan “olahraga” dalam struktur Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dapat terlihat dari beberapa dimensi, historis, konseptual, kelembagaan, dan implikasi kebijakan yang berbeda kebutuhan dalam pelaksanaanya. 

Hal tersebut tegas disampaikan  perwakilan Dewan Pimpinan Pusat (Depipus) Wira Karya Indonesia (WKI) Edison Tamba, Jumat (4//2025) dalam mengapreasiasi orasi kepemudaan Ketua Umum DPP KNPI Ryano Panjaitan saat pembukaan Rapimpurnas Pemuda/KNPI, bahwa gagasan itu  yang harus wajib diperjuangkan dalam mewujudka  Asta Cita Presiden Prabowo saat ini. 

"Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dibentuk sebagai wadah untuk mengembangkan potensi generasi muda dan memajukan olahraga nasional. Namun dalaam praktiknya, Porsi kebijakan dan anggaran lebih besar mengalir ke bidang olahraga. Pemuda seringkali “terpinggirkan” dalam perencanaan strategis kementerian."Jelas Edison Tamba  yang juga Ketua Depidar WKI Sumatera Utara. 

Dipaparkan Edoy sapaan akrab Edison Tamba, Wira Karya Indonesia (WKI) sebagai salah satu delegasi peserta dari organisasi kepemudaan tingkat nasional menilai, adapun 4 poin utama alasan pentingnya pemisahan nomenklatur , yaitu 

Pertama, penguatan Identitas dan Fokus Kebijakan. Dengan memisahkan nomenklatur, masing-masing isu (pemuda dan olahraga) bisa diperlakukan setara secara kelembagaan. Tidak ada yang menjadi subordinat atau "penumpang kebijakan".

Kedua, peningkatan efektivitas dan akuntabilitas. Dampak positif ketika pemisahan nomenklatur ini dilakukan, membuat pengukuran kinerja lebih spesifik dan akurat.

"Sehingga, program pemuda tidak tertutupi oleh gemerlap event olahraga seperti yang terjadi selama ini" Tegasnya. 

Lanjut Edoy memaparkan, poin ketiga pentingnya pemisahan nomenklatur ini dari sisi efisiensi Organisasi dan Pendanaan. Anggaran bisa didesain secara terfokus, menghindari tarik-menarik internal antara unit pemuda dan olahraga.Sehingga, birokrasi lebih ramping dan tepat sasaran.

Keempat, terkait Relevansi dengan Tantangan Zaman. Kondisi sosial dan tantangan pemuda masa kini (mental health, pengangguran, literasi digital, radikalisme) butuh pendekatan tersendiri yang tidak bisa didekati hanya dengan olahraga.

Pentingnya ada organisasi atau wadah kepemudaan atau organisasi yang memiliki program kerja dalam pembentukan kaderisasi serta doktrin cinta negara yang kerap terkendala anggaran dalam pelaksanaannya. 

"Kita bisa melihat referensi dari 

Beberapa negara memisahkan secara tegas antara lembaga yang menangani pemuda dan olahraga" Ujarnya. 

Untuk itu,  kami dari OKP Depipus WKI, menilai dan menyambut baik, apa yang disampaikan  Ketua Umum DPP KNPI Ryano Panjaitan terkait pemisahan nomenklatur antara pemuda dan olahraga  dalam Kemenpora, bukan sekadar teknis birokrasi.

Melainkan langkah strategis untuk mengakui kompleksitas dan signifikansi peran pemuda memberikan ruang kebijakan yang setara bagi dua isu penting nasional. 

"Menyesuaikan dengan kebutuhan zaman yang dinamis dan lintas sektor, yang saat ini sangat memberikan dampak sosial kepada generasi pemuda dapat memilih tempat untuk bernaung serta menyalurkan gagasannya. Contoh: aksi begal  pelaku kriminal bermotor serta terjerumus dalam bahaya laten narkoba"pungkas Edoy. r3l

----------

Editor
: Nas
Sumber
:

Berita Terkait

Nasional

Dukung Generasi Berkelanjutan, Maybank Indonesia Usung Tema ‘Literasi Hijau’ di Global CR Day 2025

Nasional

15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok

Nasional

Fashion Show Para Penderita HIV/AIDS di Maria Monique Happy Room-105 Medan

Nasional

Panen Raya Jagung di Asahan, Polres dan Forkopimda Dorong Swasembada Pangan

Nasional

Pemprov Sumut Terus Dorong Optimalisasi PAD, UPTD Pematangsiantar Bisa Jadi Percontohan Sektor Pajak Kendaraan

Nasional

Sekdaprov Sumut Tinjau RSJ Prof Ildrem, Dorong Peningkatan Layanan dan Ubah Stigma Publik