PAWON GONDORASAN

Garda.id - Senin, 13 November 2023 08:02 WIB
PAWON GONDORASAN
Pawon berarti dapur. Tempat untuk memasak yang bersumber dari energi api. Hari Senin, 13 Nopember 2023 pawon gondorasan punya gawe. istGARDA.ID _PAWON GONDORASAN 

oleh:

Dr Purwadi, M.Hum.

Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara. 

LOKANTARA. 

Hp 087864404347

Pawon berarti dapur. Tempat untuk memasak yang bersumber dari energi api. Hari Senin, 13 Nopember 2023 pawon gondorasan punya gawe. 

Gondo berarti bau harum wangi semerbak. Rasan berarti tempak diolahnya puncak puncak kenikmatan rasa. Abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat netepi kewajiban. Tugas dilakukan dalam rangka wilujengan negari Maesa lawung. Perlengkapan sesaji dipusatkan di pawon gondorasan. Selanjutnya dibawa ke sitihinggil. 

Maksud diselenggarakan wilujengan negari untuk mendapatkan keselamatan lahir batin. Negara Kesatuan Republik Indonesia basuki lestari. Aparat dan rakyat dalam keadaan ayem tentrem. 

Sesaji ditata rapi. Kepala kerbau, dibungkus dengan kain mori. Sebagai persembahan buat Bathari Kala Yuwati. Permaisuri Sang Hyang Jagad Girinata ini berkahyangan di Alas Krendha Wahana. Menguasai sekalian mahluk halus. 

Daging serba mentah disertakan. Palawija, palapendem, palasimpar, palagandul, palakitri disertakan sebagai kelengkapan sesaji. Ragam buah turut njangkepi. Jeruk, pisang, anggur, apel, mangga, sawo dan manggis. 

Bunga melati, mawar, kenanga. 

Sega golong, tumpeng dengan alas daun pisang. 

Dari pawon gondorasan abdi dalem membawa ragam sesaji. Payung tombak disertakan sebagai lambang kemegahan upacara. Prajurit Prawiro Anom mengawal. Rute dari baluwarti, balerata, kori kamandungan, lawang gapit. Terakhir diletakkan di sitihinggil untuk didoakan. 

Pengageng sasana wilapa memimpin prosesi. Tampak hadir pangarsa punjer pakasa, KPH Dr Wirabhumi SH. Pangageng putri narpa wandawa, GKR Timur. Putra mahkota KGPH Hangabehi disertai abdi dalem dari segala pelosok tanah Jawa. 

Awal upacara dengan dhawuh KGPH Hangabehi kepada abdi dalem ulama. Ulama Kraton berpakaian jawi jangkep. Beskap putih, nyamping, iket dan kalung samir merah kuning. Bagian depan terdapat sesaji yang diberi untaian melati rinonce. 

Peserta duduk lesehan bertimpuh. Doa berkumandang dengan syair Arab dan Jawa. Bale angun angun, pagelaran, bale mangu mengintari sesaji. Cuaca cerah, angin sumilir, burung berkicau di pepohonan. Abdi dalem kakung putri lenggah berjajaran. 

Akulturasi budaya Hindu, Budha, Islam dan Jawa kelihatan selaras serasi seimbang. Wilujengan negari yang bertolak dari pawon gondorasan penting buat keselamatan negara. Ayu hayu rahayu.rel

Editor
: Garda.id
Sumber
:

Berita Terkait

Kota

Luhut Parlinggoman Siahaan: Istana Telah Membungkam Pers, Ini Pengkhianatan terhadap Demokrasi!

Kota

Komunitas Sepeda ICC Rayakan Anniversary di RM Uni-Una Usung Semangat Sport, Healthy, Happy, Hendra : Ucapkan Terimakasih

Kota

DPC PKB Langkat Gelar Pendidikan Kader Loyalis, Targetkan Perkuat Militansi hingga Tingkat Kecamatan

Kota

MPW PP Sumut Gelar Aksi Peduli Lingkungan, Sisir Sungai Deli dan Bagikan Sembako

Kota

Integritas drh. Sudarija, MM, MH Jadi Sorotan, Sumut Foundation: Publik Harus Bijak Menilai !*

Kota

Dukung Generasi Berkelanjutan, Maybank Indonesia Usung Tema ‘Literasi Hijau’ di Global CR Day 2025