Pemeriksaan pertama dilakukan pihak Dinas Kehesatan Kota Tebingtinggi ke Apotek Saudara Jalan KF.Tandean/ist
Tebingtinggi|Garda.id
Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi melalui kepala bidang pelayanan kesehatan (kabid yankes) dr. Darlina Nasution dan kepala bidang P2P, Buyung Raja Batak Diningrat Daulay, SKM didampingi petugas Polres Tebingtinggi melakukan kunjungan dan pemeriksaan ke Toko Obat dan Apotek -apotek yang ada di kota Tebingtinggi terkait 5 (lima) item obat yang ditarik dari pasaran karena berisiko terhadap gangguan ginjal akut Acute Kidney Injury (AKI) yang menyerang anak-anak usia 0-18 tahun (mayoritas pada anak usia balita), Selasa (25/10) siang pukul 14.30 WIB
Pemeriksaan pertama dilakukan pihak Dinas Kehesatan Kota Tebingtinggi ke Apotek Saudara Jalan KF.Tandean dan dilanjutkan ke Apotek Sempurna Jalan Ahmad Dahlan/Jalan Patimura Tebingtinggi
Kedatangan pihak Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi di Apotek Saudara Jalan KF.Tandean langsung menuju keruangan peraciban obat didampingi pemilik dan pekerja apotek.
Diruang peraciban obat tersebut,terdapat 3 (tiga) jenis obat untuk anak -anak berisiko terhadap gangguan ginjal akut progresif atikal pada anak (GgGAPA) yakni Termo Rex, dan Termo Rex Plus dan UNIBEBI Cough Syrup Batuk.Tapi ketiga jenis obat tersebut sudah dikemas dalam kotak kardus dan bertuliskan "Obat ini tidak diperjualbelikan untuk sementara waktu"
"Obat -obat yang ditarik dari pasaran ini sudah tidak kita perjualbelikan lagi dan kita kembalikan ke pihak distributornya" pungkas pekerja Apotek Saudara Jalan KF.Tandean kepada pihak Dinkes yang melakuka pemeriksaan
Sedangkan pemeriksaan di Apotek Sempurna Jalan Ahmad Dahlan,pemilik apotek Sutrisman didamping salah seorang pekerjannya menjelaskan, dari lima item obat yang ditarik dari perderan yakni UNIBEBI Cough Syrup (obat batuk dan flu),UNIBEBI Demam Syrup (Obat Demam), Termo Rex Syrup (obat demam), Flurin DMP Syrup (obat batuk dan flu) dan UNIBEBI Demam Drops (obat demam), apotek sempurna memiliki duan item obat yakni UNIBEBI Cough Syrup berat 60 mg sebanyak 1457 botol dan UNIBEBI Demam syrup berat 60 mg sebanyak 97 botol
" Dari lima item obat itu,kita memiliki dua item obat, UNIBEBI Cough dan UNIBEBI Demam.Tapi kedua obat itu sudah tidak kita diperjualbelikan dan kita kembalikan (return) ke distributornya" ujar Sutrisman sembari mengucapkan terima kasih atas kunjungan dinas kesehatan yang turun langsung kelapangan untuk pemeriksaan obat yang ditarik dari pasaran
Dilokasi pemeriksaan itu, Kabid Yankes Dinkes kota Tebingtinggi, dr.Darlina Nasution didampingi Kabid P2P, Buyung Raja Batak Diningrat Daulay kepada Sumut24 mengatakan, pemeriksaan obat -obatan di Apotek -apotek dan Toko Obat yang ada di kota Tebingtinggi sesuai perintah Wali Kota Tebingtinggi tentang hal himbauan kewaspdaan gangguan ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA)
" Kita menghimbau kepada seluruh apotek, toko obat dan klinik yang ada di kota Tebingtinggi untuk tidak memperjualbelikan 5 (lima) item obat yang ditarik dari pasaran.Sampai ada info kelanjutannya dari hasil penelitian tentang obat tersebut untuk bisa kembali diperjualbelikan lagi' kata Darlina Nasution
Kabid Yankes itu juga menghimbau kepada masyarkat untuk terlebih berhati-hati terhadap obat-obatan terutama obat untuk anak -anak yang berisiko terhadap gangguan ginjal akut pada anak."Mari kita menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit daripada kita mengobatinya"ajak dr.Darlina Nasution sembari menyatakan bahwa gangguan ginjal akut pada anak di kota Tebingtinggi sampai ini belum ada. (TAV)