Dugaan Mahar Jabatan Kepala Lingkungan di Medan Kota Mencuat Capai Puluham Juta, LIPPSU Minta Evaluasi Camat dan Lurah

Garda.id - Sabtu, 05 Juli 2025 15:08 WIB
Dugaan Mahar Jabatan Kepala Lingkungan di Medan Kota Mencuat Capai Puluham Juta, LIPPSU Minta Evaluasi Camat dan Lurah

 

Ist

Medan | Garda.id

Dugaan adanya praktik mahar dalam proses pemilihan kepala lingkungan (kepling) di Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara, mencuat ke permukaan. Nilai mahar yang disebutkan bervariasi antara Rp15 juta hingga Rp30 juta, dan diduga melibatkan aparat kelurahan dan kecamatan.

Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU), Azhari AM Sinik, dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (5/7/2025). Ia menyebut, dugaan tersebut muncul salah satunya di Kelurahan Kota Matsum III, khususnya dalam proses seleksi Kepling Lingkungan 10.

 “Kami melihat indikasi kuat adanya kecurangan dalam proses seleksi, termasuk penghapusan hasil verifikasi yang sebelumnya diumumkan di papan informasi kelurahan,” kata Azhari.

Manipulasi Dukungan Warga

Menurut Azhari, ada dugaan manipulasi data dukungan warga terhadap calon kepling, terutama kepada salah satu calon yang dinilai tidak sesuai dengan kehendak oknum pejabat setempat. Ia menyebut, dukungan terhadap calon tersebut dikurangi sehingga tidak memenuhi ambang batas administrasi.

Ia menilai, tindakan tersebut mencederai proses demokrasi di tingkat lingkungan dan meminta Wali Kota Medan, Rico Waas, untuk mengevaluasi Camat Medan Kota dan Lurah Kota Matsum III.

Penjelasan Pihak Kecamatan

Dikonfirmasi secara terpisah, Camat Medan Kota, Raja Ian Andos Lubis, melalui Sekretaris Camat Endang Wastiani, menyatakan bahwa tidak ada satu pun calon di Lingkungan 10 yang memenuhi syarat administrasi.

“Dukungan yang sah tidak mencapai 30 persen karena banyak yang ganda. Karena itu, tidak ada yang lolos seleksi administratif di lingkungan tersebut,” ujar Ian.

Ia juga menjelaskan bahwa calon yang dinyatakan lolos seleksi administrasi di lingkungan lain telah mengikuti tes urine yang dilakukan oleh BNN pada Sabtu siang.

Calon Kepling Sampaikan Protes

Salah satu calon, Mustafa Kamal, yang juga mantan kepling, menyampaikan keberatannya. Ia mengklaim telah memiliki dukungan warga melebihi batas minimum, namun tidak diloloskan dan tidak diundang mengikuti tes urine.

“Saya bahkan difitnah sebagai pengguna narkoba. Padahal saya sudah melakukan tes urine secara mandiri dan hasilnya negatif. Sangat tidak masuk akal jika saya dianggap tidak memenuhi syarat,” kata Mustafa.

Tuntutan Evaluasi dan Transparansi

Sejumlah warga dan organisasi masyarakat sipil berharap agar proses pemilihan kepling dapat berjalan lebih transparan, adil, dan bebas dari intervensi politik atau transaksional. Pemilihan kepling dinilai sebagai pondasi penting dalam sistem pemerintahan di tingkat akar rumput.

Rel

Editor
: Garda.id
Sumber
:

Berita Terkait

Kota

Parkir Liar di Jalan Kartini Diduga Dibeckup Oknum DPRD, Wali Kota Diminta Evaluasi Kadis Perhubungan

Kota

Kajatisu Silaturahmi Ke PWI Sumut, Harli Siregar : Jaksa Jangan Cawe-Cawe Proyek dan Main Dana Desa

Kota

Ketua TI Sumut Bangga, Atlet Raih Medali di Kejuaraan Internasional Piala Panglima TNI

Kota

JMSI Sumut Siap Gelar Musda, Rianto Ahgly : Mari Bergotong Royong Demi Kesuksesan Acara

Kota

BAKOPAM Sumut Gelar Jumat Berkah, Salurkan Santunan untuk Janda di Medan dan Deliserdang

Kota

Musda JMSI Teguhkan Komitmen Mengawal Arus Informasi Akurat