Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo mengungkapkan, secara medis, penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan adalah sesak napas, ini korban kerusuhan Kanjuran Malang. ( foto : ist)Jakarta -
Pilu , sedih ya g dialami keluarga. Kini Indonesia berduka lewat tragedi mengerikan pada pertandingan Areme FC dan Persebaya Surabaya.
Setidakan sudah 130 meninggal dunia akibat kerusuhan Kanjuruan Stadion Malang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo mengungkapkan, secara medis, penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan adalah sesak napas, katanya.
Wiyanto juga menyebut sejumlah korban mengalami luka dan patah tulang.
"Situasi panik karena chaos dan terinjak-injak. Kalau secara medis karena sesak napas. Untuk kondisi tubuh, ada yang luka-luka, patah tulang ada," kata Wiyanto seperti dilansir dari detikJatim, Minggu (2/10/2022).Jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan terus bertambah. Data terbaru, korban tewas kini sebanyak 130 orang."Korban meninggal 130 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo, seperti dikutip dari detikJatim.Adapun data korban yang masih dalam perawatan saat ini sebanyak 186 orang. Data tersebut bertambah dari sebelumnya, yang tercatat ada 180 orang yang masih ditangani secara medis. Kasus menuai banyak kecaman dari dunia sepak bola. rel/tk