Diakhir Jabatan Zarnawi Copot Sejumlah Pejabat, DRPD Duga Ada Mafia Jabatan

Garda.id - Senin, 08 Januari 2024 05:01 WIB
Diakhir Jabatan Zarnawi Copot Sejumlah Pejabat, DRPD Duga Ada Mafia Jabatan
Kebijakan Plt Bupati Padanglawas Ahmad Zarnawi Pasaribu .ist

Padanglawas | gardi.id

Kebijakan Plt Bupati Padanglawas Ahmad Zarnawi Pasaribu  melakukan pencopotan sejumlah pejabat dan Kepala Sekolah baru-baru ini menuai protes keras dari anggota DPRD.

Malah anggota dewan menilai  pencopotan sejumlah pejabat patut diduga ada permainan mafia jabatan. Apalagi sisa masa jabatan Zarnawi tinggal satu bulan lagi.

" Pergantian kepala sekolah dan  pejabat lainnya  patut diduga dicampur-tangani  mafia jabatan dan dipengaruhi oleh perasaan like or dislike," kata M Ike Taken Hasibuan anggota DPRD Padanglawas Senin (8/1). 

Ike menyebutkan, kebijakan mencopot sejumlah pejabat, baik camat, kepala bidang dan kepala sekolah  kurang etis jika mereka  yang diberhentikan itu saat  fokus kerja dan ada yang menjelang pensiun.

Mestinya  kata Ike sangat pantas jika  mereka yang hendak pensiun diberi rasa bangga ketika dia pensiun  sedang menjjabat. " Bukan diberhentikan beberapa saat sebelum pensiun," sebut Ike.

Politisi Partai Amanat Nasional ( PAN) ini mengatakan, pencopotan para kepala sekolah juga dinilai menaprak Permendikbud No.40/2021. Sehingga kebijakan pencopotan itu terkesan asal ganti tanpa melihat kualifikasi dan persyaratan kepala sekolah. 

"Atau jangan jangan mereka tidak  mengetahui peraturan," tegas Ike.

Informasi  diperoleh, para kepala sekolah yang dicopot sebelumnya tidak ada pemberitahuan. Mereka hanya ditelpon dan disuruh untuk datang ke kantor Dinas Pendidikan untuk mengambil Surat Perintah Tugas ( SPT.

" Gak ada pemberitahuan sebelumnya, tiba tiba saya ditelpon Kasubag untuk datang mengambil SPT ke Dinas Pendidikan. Saya tanya SPT apa ?, tidak dikasih tahu, eh rupanya pencopotan jabatan," ujar salah seorang kepala sekolah di Kecamtan Barumun.

Alasan pencopotan dirinya katanya sampai saat ini tidak jelas. Apakah karena ada kesalahan yang fatal atau bagaimana ia sendiri tidak tahu.

" Mestinya kabar kabarilah, kaget juga kita begini caranya," kata kepala sekolah ini.

Nasib yang sama juga katanya dirasakan oleh kawan kawanya kepala sekolah yang lain. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya hanya disuruh datang mengambil SPT ke Dinas Pendidikan.

" Apa lagi yang mau kita bilang, pasrah sajalah, tapi paling tidak maunya jangan semena mena gjtu, adalah maunya pemberitahuan," ungkap kepala sekolah yang dikenal berprestasi itu.( as)

Teks foto : Plt Bupati Padanglawas Ahmad Zarnawi Pasaribu  Istimewa

Editor
: Garda.id
Sumber
:

Berita Terkait

Demokrasi

Komunitas Sepeda ICC Rayakan Anniversary di RM Uni-Una Usung Semangat Sport, Healthy, Happy, Hendra : Ucapkan Terimakasih

Demokrasi

DPC PKB Langkat Gelar Pendidikan Kader Loyalis, Targetkan Perkuat Militansi hingga Tingkat Kecamatan

Demokrasi

MPW PP Sumut Gelar Aksi Peduli Lingkungan, Sisir Sungai Deli dan Bagikan Sembako

Demokrasi

Integritas drh. Sudarija, MM, MH Jadi Sorotan, Sumut Foundation: Publik Harus Bijak Menilai !*

Demokrasi

Dukung Generasi Berkelanjutan, Maybank Indonesia Usung Tema ‘Literasi Hijau’ di Global CR Day 2025

Demokrasi

15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok