Medan — Himpunan Masyarakat Tani Nusantara Merah Putih (HMTN MP) bersama Gerakan Mitra Santri Nusantara (Gema Santri Nusa) menggagas program Santri Tani Milenial untuk mendorong lahirnya generasi petani muda berbasis pesantren. Program ini juga didukung institusi Kepolisian, sejalan dengan agenda ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Peluncuran program tersebut berlangsung dalam rangkaian kegiatan Deklarasi dan Pelantikan DPW dan DPD HMTN Merah Putih se-Sumatera Utara di Medan, Kamis (31/7/2025).
Ketua Dewan Pembina dan Penasehat DPP HMTN MP, Kyai Haji Khambali, mengatakan bahwa pondok pesantren memiliki peran strategis dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya religius, tetapi juga produktif dan mandiri secara ekonomi.
“Pesantren memiliki ekosistem yang mendukung untuk mencetak petani milenial. Santri tidak hanya mendapat pendidikan agama, tetapi juga keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman, termasuk di sektor pertanian berbasis teknologi,” ujar Khambali.
Ia menambahkan, program ini akan melibatkan pelatihan intensif kepada santri, mulai dari budidaya, pengolahan hasil pertanian, hingga pemasaran berbasis digital. Para santri akan dikelompokkan sesuai minatnya, seperti peternakan, perkebunan, atau agrobisnis.
Program ini, menurut Khambali, merupakan kelanjutan dari 45 program unggulan HMTN MP yang telah dijalankan sejak 2023. Salah satu inisiatif awal adalah Lomba Santri Tani Milenial dengan tema “Pangan Lokal Adalah Basis Ketahanan Pangan Nasional”.
“Kami berharap santri bisa menjadi eksportir muda di masa depan. Dengan bekal ilmu, karakter, dan pengalaman praktik langsung, mereka bisa menjadi job seeker maupun job creator yang andal,” ujar Khambali yang juga Pengurus MUI Pusat.
Kolaborasi dengan Kepolisian
Program Santri Tani Milenial juga mendapat dukungan dari institusi Kepolisian, yang selama ini aktif terlibat dalam program ketahanan pangan. Khambali menyebutkan bahwa kerja sama dengan Kepolisian, khususnya Polda Sumatera Utara, akan memperkuat implementasi program tersebut.
“Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program pangan nasional melalui penanaman jagung skala besar yang bahkan mendapat apresiasi dari Kapolri,” ujar Khambali.
Ia menegaskan, kolaborasi multipihak sangat penting untuk menyukseskan program ini, mulai dari pemerintah, pondok pesantren, swasta, hingga masyarakat umum.
“Kami siap bersinergi untuk mencetak santri yang mandiri dan berkemajuan, sebagai bagian dari upaya membangun ketahanan pangan nasional dan mewujudkan visi Asta Cita Presiden Prabowo,” tutup Khambali, yang juga Pengasuh Majelis Sholawat Ahlul Kirom.re