PT Inalum berkolaborasi dalam melakukan revitalisasi Pantai Sejarah yang merupakan satu program peningkatan perekonomian masyarakat. ist
BATUBARA | garda.id
PT Inalum berkolaborasi dalam melakukan revitalisasi Pantai Sejarah yang merupakan satu program peningkatan perekonomian masyarakat. Bahkan Inalum mendorong Mangrove, UMKM dan Industri Pariwisata di Pesisir Pantai Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
Dalam pengembangan Pariwisata, Konservasi Pantai melalui penanaman mangrove untuk perlindungan satwa langka dan peningkatan ekonomi usaha mikro kecil menengah (UMKM)
Vice President (VP) Corporate Social Responsibility (CSR) PT Inalum Ali Hasian kepada wartawan Sumut24.co, Rabu(19/7/23) menyampaikan, program di Pantai Sejarah Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara sangat berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Ini terlihat dari yang menghasilkan akumulasi hingga Rp910 juta pert tahun dengan pariwisata dan melahirkan 70 UMKM baru di pantai tersebut.
"Ini tentunya meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Barubara dalam membangun pariwisata dan konversasi pantai. Program ini juga membangun inovasi dengan pemanfaatan bahan ramah lingkungan serta peningkatan sumber ekonomi keluarga seperti, pengembangan batik berbahan alam mangrove salah satu alternatif pemasukan keluarga dengan pemberdayaan istri-istri nelayan,"ujarnya.
Menurutnya, pada awal tahun 2023, Inalum berkolaborasi dala meningkatkan program konservasi mangrove telah berhasil menjaga areal hutan mangrove eksisting seluas 15 ha dan melakukan penanaman bertahap selus 5 ha.
Melibatkan KTCA dalam penyediaan bibit mangrove untuk ditanam di Pantai Jono, Desa Lalang dan di Pantai Asahan.
"Ini juga upaya meningkatkan Ekosistem Mangrove yang memiliki kemampuan efektif dalam menyerap CO2 hingga 871,9 Ton CO2/ha pertahun,"kata Ali.
Selain itu nilai ekonomi yang meningkat program di Pantai Sejarah, penghasilan dari kunjungan wisata dan wahana yang mencapai 20 juta perminggu dan semakin besar di hari libur atau 910 juta pertahun dan penghasilan pelaku usaha UMKM juga besar yang terlibat sebesar 150-200 ribu/minggu untuk 70 orang. Konversi nilai ekonomis, ekonomi karbon bila diperhitungkan berdasar harga ekonomis 13 USD/TonCO2, dengan total serapan 871,9 Ton CO2.
"Saya yakin dan optimis dengan adanya program ini, masyarakat sekitar dapat terus maju dan berkembang, sehingga inovasi - inovasi baru dapat mengembangkan potensi pariwisata," tutup Ali.(Jo)